Kesehatan Gigi dan Mulut

 

                                                       (contoh gambar gigi berlubang)

Gigi Berlubang

Gigi berlubang, kata itu pasti sudah tidak asing lagi didengar oleh temen-temen semua, gigi berlubang ini adalah salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang sangat sering kita semua jumpai baik pada diri sendiri maupun orang lain. jadi sebenarnya apasih gigi berlubang itu? nah jadi, gigi berlubang merupakan

kerusakan pada gigi yang ditandai adanya lubang pada gigi yang dimulai pada  bagian email gigi(bagian terluar gigi) kemudian menjalar ke bagian yang lainnya.

Adapun gejala terjadinya gigi berlubang yaitu gigi akan terasa sakit, gigi menjadi sensitif setelah makan atau minum manis, asam, panas, atau dingin, terasa adanya lubang pada gigi dan biasanya diikuti bau mulut yang tidak sedap.

Apa saja sih yang menyebabkan terjadinya gigi berlubang?

  • gigi dan air ludah, jadi bentuk gigi yang tidak beraturan dan air ludah yang banyak juga dapat mempermudah terjadinya gigi berlubang
  • adanya bakteri penyebab gigi berlubang, yaitu bakteri streptococcus dan lactobacillus pada rongga mulut
  • makanan yang mudah lengket dan menempel pada gigi seperti permen, coklat itu juga menyebabkan gigi berlubang
  • buruknya perilaku dalam pemeliharaan kesehatan gigi, seperti jarang menggosok gigi tidak pernah memeriksakan dan mengontrol kondisi gigi ini juga merupakan penyebab terjadinya gigi berlubang
Kalau sudah giginya berlubang harus bagaimana dong? pertama-tama harus datang ke puskesmas, rumah sakit atau pun klinik gigi terdekat untuk dilakukan perawatan. nah apa saja sih perawatan untuk gigi berlubang?
  • Penambalan gigi, yaitu meletakan bahan tambal pada lubang gigi yang sudah dibersihkan dengan cara dilakukan pengeboran. Pengeboran ini bertujuan untuk mengangkat dan membersihkan bagian gigi yang berlubang. Penambalan gigi dapat dilakukan jika lubang gigi mencapai email dan dentin. Penambalan gigi ini berfungsi sebagai pencegahan agar kerusakan gigi tidak semakin parah yang mengakibatkan harus dilakukan pancabutan pada gigi. Bahan yang biasanya digunakan untuk menambal gigi yaitu glassionomer, komposit, dan amalgam.
  • Perawatan saluran akar, perawatan ini dilakukan jika kerusakan pada gigi berlubang telah mencapai pulpa. Jika lubang gigi telah mencapai pulpa biasanya menimbulkan rasa sakit yang berbeda. Kemudian rasa sakitnya akan hilang, jika seluruh pulpa telah terinfeksi. Tahap pertama dalam perawatan saluran akar yaitu mematikan saluran saraf agar tidak menimbulkan rasa sakit pada pasien. Setelah itu membersihkan saluran pulpa yang telah terinfeksi. Kemudian membentuk ulang serta memperlebar saluran akar. Selanjutnya yaitu pengisian saluran akar menggunakan gutta percha, setelah perawatan saluran akar selesai diletakan semen gigi sebagai bahan tambalan sementara pada gigi. Pada kunjungan pasien berikutnya dilakukan penambalan permanen.
  • Pencabutan gigi, merupakan tindakan perawatan terakhir yang dilakukan apapbila kerusakan pada gigi sudah terlalu besar dan struktur gigi sudah tidak bisa dilakukan penambalan pada gigi yang berlubang tersebut.

Cara mencegah agar gigi terhindar dari masalah gigi berlubang
  • Pengaturan diet, ini merupakan faktor yang paling umum dan signifikan untuk masalah gigi berlubang. Karbohidrat yang akan menjadi ion asam yang akan menjadi plak secara terus menerus jika hal ini dalam jumlah yang banyak akan menyebabkan system buffering saliva menjadi inadekuat, sehingga proses remineralisasi yang merupakan faktor penyeimbang dari faktor demineralisasi. Disini diharapkan mencatat secara detail asupan diet disetiap harinya. Mengkonsumsi karbohidrat berlebihan merupakan salah satu faktor utama penyebab terjadinya karies. Keberhasilan pengaturan diet ini sangat bergantung pada kerja sama dokter dan juga pasien.
  • Kontrol plak dengan menggosok gigi sangat penting bagi pasien sebelum menyarankan hal-hal yang lain. Agar berhasil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
  (1)     Pemilihan sikat gigi yang baik dan benar.

  (2)        Cara menggosok gigi yang benar

  (3)        Frekuensi dan lamanya menggosok gigi

  (4)        Penggunaan pasta flour

   (5)      Penggunaan bahan disclosing

Menggosok gigi harus dilakukan diwaktu yang tepat, yaitu pagi setalah sarapan dan malam sebelum tidur. Jika pasien memerlukan pengontrolan plak lebih jauh, bisa menggunakan benang igi (dental floss) atau alat-alat pembersih interdental lainnya yang dianjurkan dokter gigi.

  • Penggunaan fluor untuk pencegahan gigi dapat dilakukan dengan cara menambahkan kandungan fluoride dalam diet, menggunakan fluoride buatan dalam air minum, kemudian pengaplikasian pada permukaan gigi secara langsung ataupun bisa ditambahkan dalam pasta gigi. Penambahan fluor pada air minum dapat menambah ion flour dalam struktur apatit gigi akan lebih tahan pada kondisi asam dan meningkatkan potensi terjadinya remineralisasi. Topical aplikasi sangat bermanfaat pada gigi yang baru saja tumbuh karena dapat menambah konsentrasi ion fluor pada permukaan gigi dan plak. Hal ini dapat dengan cepat menghambat terjadinya demineralisasi pada permukaan gigi dan meningkatkan perbaikan proses remineralisasi dengan pergantian ion kalsium dan fosfat yang ada pada saliva. 

Nah, jadi diatas merupakan pembahasan singkat mengenai gigi berlubang. Jangan lupa jaga kesehatan gigi teman-teman agar terhindar dari masalah gigi berlubang, Lebih baik mencegah daripada mengobati.

Sampai jumpa di next postingan^_^




Tidak ada komentar:

Posting Komentar